Oleh : Syaiful Ahdan
sudah beberapa hari ini saya mengamati tentang Penurunan harga BBM yang terjadi di negeri kita tercinta ini, saya tau tidak mudah bagi pemerintah untuk mengambil tindakan yang sangat positif, terlebih dengan adanya krisis ekonomi saat ini,BBM memiliki pengaruh besar bagi kelangsungan hidup manusia, BBM juga faktor utama yang akan menentukan naik turunnya suatu harga, jadi kalau BBM naik biasanya harga barang akan naik, tetapi kalau BBM turun harga barang belum tentu turun, itulah yang saya amati saat ini.
terus terang saya bukan pakar ekonomi yang mengerti tentang seluk beluk ekonomi yang terjadi di negeri kita ini, justru itu karena saya bukan seorang pakar, saya akan coba berbicara sebagai rakyat biasa yang memang tidak mengerti tentang birokrasi pemerintah, dan berbicara sesuai dengan apa yang saya lihat dan rasakan, kalau saja ada yang bertanya dengan saya , bagaimana menurut anda tentang upaya pemerintah untuk menerunkan harga BBM ?, maka saya akan jawab :
1. Saya Sangat Senang dan Berterimakasih
jawaban diatas adalah jawaban yang pertama akan saya katakan, bahwa saya berterimakasih kepada pemerintah karena, sudah mengupayakan yang terbaik buat rakyat, dengan turunnya harga BBM otomatis saya sudah berhemat Rp. 1500,- untuk setiap liternya yang sebelumnya di jual seharga Rp.6500,-
2. Saya Akan Meminta Supaya Diturunkan Lagi
bukan saya tidak tau diri, saya tau pemerintah sudah bersusah payah, tetapi saya sebagai rakyat belum puas dengan penurunan harga BBM yang hanya diturunkan sebesar Rp 1500,-, karena kata pakar ekonomi , yang saya tidak tau namanya.. siapa ya.. katanya jika ditekan semaksimal mungkin maka harga BBM masih bisa diturunkan dibawah angka Rp.5000, saya juga terus terang kurang paham, tentang harga minyak mentah yang ada di pasar dunia
3. Saya akan Meminta keseriusan Pemerintah dalam Upaya Penurunan harga BBM
saya bukanya "suujon", tapi kenapa ya.. harga BBM Turun ketika gembar gembor mau pemilu, ada yang bilang , ini sekedar untuk menarik simpati dari rakyat, bahwa dibawah kepemimpinannya, dia berani menurunkan harga BBM walaupun katanya rugi..(artinya bakal naik lagi)
4. Kalau Penurunan harga BBM Hanya Sebentar namanya "penyiksaan"
sudah menjadi hal yang manusiawi rasanya, jika seseorang tidak bisa menerima akan kerugian, dan senang akan keuntungan, masih ingat ketika pemerintah akan menaikan harga BBM waktu itu, semuanya Demo.. dari mulai mahasiswa, buruh, sampai dengan ibu rumah tangga, walau akhirnya tetap saja pemerintah menaikan harga BBM,seminggu sampai dua minggu rasannya masih sakit, kurang bisa menerima kenyataan akan kenaikan harga BBM tersebut, tetapi lama kelamaan akhirnya rakyat sudah mulai sembuh akan rasa sakitnya, namanya juga BBM, walaupun harganya selangit kalau itu sudah kebutuhan pasti dibeli, bahkan saya sempat setuju dengan keputusan pemerintah untuk mencabut subsidi BBM, dengan mengganti dan BLT untuk rakyat, karena dengan demikian rakyat tidak merasa dimanja, dengan subsidi, subsidi yang akhirnya akan menambah hutang pemerintah, saya sebagai rakyat sangat senang apabila penurunan harga BBM ini bisa stabil, karena bisa dibayangkan kalau harga BBM minggu depan naik lagi, itu sama saja membangunkan macan tidur yang lagi terlelap.. mungkin rakyat bakal demo lagi..
5. Penurunan Harga BBM nggak Ngefek
kalau saya perhatikan untuk penurunan harga BBM ini hanya bisa dinikmati untuk rakyat yang memiliki kendaraan saja.. jelas dong.. coba saja kalau anda naik angkot atau bus, harga tiket bus atau tarif angkot tidak turun sepeser pun. bahkan Organda sendiri yang bilang kalau masih pikir-pikir untuk menurunkan tarif.. terus harga-harga lainnya pun tidak akan turun.. sekarang saya mau tanya sama anda.. apa harga gorengan bakal turun..yang tadinya Rp.500 atau Rp.600 turun jadi Rp. 400, nggak kan.. terus harga Semangkok Bakso yang tadinya mungkin Rp.6000 turun jadi Rp.4000 nggak mungkin kan..bahkan tarif parkir saja yang tidak ada hubungannya dengan BBM pun kalau sudah naik nggak akan bisa turun.. yang kita inginkan bagaimana pemerintah dapat menstabilkan harga-harga barang di pasaran, jadi kalau harga BBM naik, barang ikut naik, itu otomatis, terus kalau kalau BBM turun ya paling tidak ada penurunan lah, karena gimana tukang gorengan mau nurunin harga pisang goreng kalau pisang goreng dan minyaknya malah naik harganya...perumpamaan tadi bisa kita pakai untuk harga sebuah barang, jadi bukannya saya lagi kepingin makan pisang goreng terus contoh perumpaan di ukur dengan pisang goreng, tapi setiap produk kan pasti ada biaya produksi yang telah ditentukan oleh masing perusahaan, salah satunya adalah penggunaan harga BBM yang turun, so pasti biaya produksi juga turun kan.. terus terang saya kurang ngerti nih.. masalah ekonomi.. makanya saya tulis menurut kacamata saya sendiri.. kala ada yang ngerti monggo... silangkan diluruskan
sudah beberapa hari ini saya mengamati tentang Penurunan harga BBM yang terjadi di negeri kita tercinta ini, saya tau tidak mudah bagi pemerintah untuk mengambil tindakan yang sangat positif, terlebih dengan adanya krisis ekonomi saat ini,BBM memiliki pengaruh besar bagi kelangsungan hidup manusia, BBM juga faktor utama yang akan menentukan naik turunnya suatu harga, jadi kalau BBM naik biasanya harga barang akan naik, tetapi kalau BBM turun harga barang belum tentu turun, itulah yang saya amati saat ini.
terus terang saya bukan pakar ekonomi yang mengerti tentang seluk beluk ekonomi yang terjadi di negeri kita ini, justru itu karena saya bukan seorang pakar, saya akan coba berbicara sebagai rakyat biasa yang memang tidak mengerti tentang birokrasi pemerintah, dan berbicara sesuai dengan apa yang saya lihat dan rasakan, kalau saja ada yang bertanya dengan saya , bagaimana menurut anda tentang upaya pemerintah untuk menerunkan harga BBM ?, maka saya akan jawab :
1. Saya Sangat Senang dan Berterimakasih
jawaban diatas adalah jawaban yang pertama akan saya katakan, bahwa saya berterimakasih kepada pemerintah karena, sudah mengupayakan yang terbaik buat rakyat, dengan turunnya harga BBM otomatis saya sudah berhemat Rp. 1500,- untuk setiap liternya yang sebelumnya di jual seharga Rp.6500,-
2. Saya Akan Meminta Supaya Diturunkan Lagi
bukan saya tidak tau diri, saya tau pemerintah sudah bersusah payah, tetapi saya sebagai rakyat belum puas dengan penurunan harga BBM yang hanya diturunkan sebesar Rp 1500,-, karena kata pakar ekonomi , yang saya tidak tau namanya.. siapa ya.. katanya jika ditekan semaksimal mungkin maka harga BBM masih bisa diturunkan dibawah angka Rp.5000, saya juga terus terang kurang paham, tentang harga minyak mentah yang ada di pasar dunia
3. Saya akan Meminta keseriusan Pemerintah dalam Upaya Penurunan harga BBM
saya bukanya "suujon", tapi kenapa ya.. harga BBM Turun ketika gembar gembor mau pemilu, ada yang bilang , ini sekedar untuk menarik simpati dari rakyat, bahwa dibawah kepemimpinannya, dia berani menurunkan harga BBM walaupun katanya rugi..(artinya bakal naik lagi)
4. Kalau Penurunan harga BBM Hanya Sebentar namanya "penyiksaan"
sudah menjadi hal yang manusiawi rasanya, jika seseorang tidak bisa menerima akan kerugian, dan senang akan keuntungan, masih ingat ketika pemerintah akan menaikan harga BBM waktu itu, semuanya Demo.. dari mulai mahasiswa, buruh, sampai dengan ibu rumah tangga, walau akhirnya tetap saja pemerintah menaikan harga BBM,seminggu sampai dua minggu rasannya masih sakit, kurang bisa menerima kenyataan akan kenaikan harga BBM tersebut, tetapi lama kelamaan akhirnya rakyat sudah mulai sembuh akan rasa sakitnya, namanya juga BBM, walaupun harganya selangit kalau itu sudah kebutuhan pasti dibeli, bahkan saya sempat setuju dengan keputusan pemerintah untuk mencabut subsidi BBM, dengan mengganti dan BLT untuk rakyat, karena dengan demikian rakyat tidak merasa dimanja, dengan subsidi, subsidi yang akhirnya akan menambah hutang pemerintah, saya sebagai rakyat sangat senang apabila penurunan harga BBM ini bisa stabil, karena bisa dibayangkan kalau harga BBM minggu depan naik lagi, itu sama saja membangunkan macan tidur yang lagi terlelap.. mungkin rakyat bakal demo lagi..
5. Penurunan Harga BBM nggak Ngefek
kalau saya perhatikan untuk penurunan harga BBM ini hanya bisa dinikmati untuk rakyat yang memiliki kendaraan saja.. jelas dong.. coba saja kalau anda naik angkot atau bus, harga tiket bus atau tarif angkot tidak turun sepeser pun. bahkan Organda sendiri yang bilang kalau masih pikir-pikir untuk menurunkan tarif.. terus harga-harga lainnya pun tidak akan turun.. sekarang saya mau tanya sama anda.. apa harga gorengan bakal turun..yang tadinya Rp.500 atau Rp.600 turun jadi Rp. 400, nggak kan.. terus harga Semangkok Bakso yang tadinya mungkin Rp.6000 turun jadi Rp.4000 nggak mungkin kan..bahkan tarif parkir saja yang tidak ada hubungannya dengan BBM pun kalau sudah naik nggak akan bisa turun.. yang kita inginkan bagaimana pemerintah dapat menstabilkan harga-harga barang di pasaran, jadi kalau harga BBM naik, barang ikut naik, itu otomatis, terus kalau kalau BBM turun ya paling tidak ada penurunan lah, karena gimana tukang gorengan mau nurunin harga pisang goreng kalau pisang goreng dan minyaknya malah naik harganya...perumpamaan tadi bisa kita pakai untuk harga sebuah barang, jadi bukannya saya lagi kepingin makan pisang goreng terus contoh perumpaan di ukur dengan pisang goreng, tapi setiap produk kan pasti ada biaya produksi yang telah ditentukan oleh masing perusahaan, salah satunya adalah penggunaan harga BBM yang turun, so pasti biaya produksi juga turun kan.. terus terang saya kurang ngerti nih.. masalah ekonomi.. makanya saya tulis menurut kacamata saya sendiri.. kala ada yang ngerti monggo... silangkan diluruskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar